Artikel : Jati Diri Sekolahku Terinspirasi dari Pohon Jati (FLS2N 2024) - Pustaka Digital SMAN 110

Artikel : Jati Diri Sekolahku Terinspirasi dari Pohon Jati (FLS2N 2024)

Artikel ini dikirim dalam rangka mengikuti
lomba Jurnalistik FLS2N tahun 2024 wilayah JU2.
Pada kesempatan kali ini, Dewi Rahma
berhasil meraih predikat
Juara Harapan 1.

"Pengetahuan akan memberimu kekuatan, tetapi karakter menghasilkan rasa hormat."
- Bruce Lee

Pembentukan karakter memerlukan proses yang tidak sebentar. Oleh karena itu, hal ini perlu diperhatikan dan difokuskan, terlebih dalam dunia pendidikan. Karena pendidikan merupakan seseorang tumbuh, berkembang, dan belajar.

Perkenalkan namaku Dewi Rahma, aku merupakan seorang siswi yang duduk di bangku kelas 2 SMA, yang bersekolah SMA Negeri 110 Jakarta. Sekolah ini adalah tempat aku mengasah kemampuan, dan memperkaya pengetahuanku. Di sana, aku mendapat pendidikan yang proporsional dan mumpuni, karena SMA 110 merupakan salah satu sekolah yang unggul dari segi akademik maupun non-akademik. Aku mengikuti banyak kegiatan, seperti berorganisasi di OSIS, dan juga mengikuti ekstrakurikuler paduan suara. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, akhirnya akupun mempunyai banyak pengetahuan kebuadayaan dan sosial.

Selain itu, aku juga mendapat banyak pengalaman berharga dan berarti dalam hidupku selama berkegiatan disekolah ataupun luar sekolah. Mulai dari mengikuti lomba paduan suara, menjalankan acara-acara yang ada didalam ataupun diluar sekolah, dan belajar bertanggung jawab didalam organisai. Akhirnya, akupun harus belajar lebih dalam hal manajemen waktu, agar semua terkendali dan berjalan lancar. Aku sangat bahagia dengan apa yang kujalani dan kudapat. Selain itu, Guru-guru di sekolah pun membina dan mengajar dengan sangat baik, sehingga aku dan para muridnya yang lain memiliki akhlak dan karakter yang baik.

Sekolahku cukup terkenal di wilayah Jakarta, tepatnya Jakarta Utara. Sekolahku merupakan salah satu sekolah Adiwiyata, yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup dan menjaga kelestariannya. Di lingkungan sekolahku terdapat hutan sekolah. Oleh karena itulah, lingkungannya menjadi sangat asri. Di hutan sekolah ini, sangat banyak jenis tanaman bunga dan pohon. Contohnya seperti anggrek, kembang sepatu, kamboja, pohon maja, pohon mangga apel, pohon jati, dan banyak lainnya.

Salah satu bagian di hutan sekolah yang menjadi banyak perhatian adalah bagian hutan jati. Pohon jati di sekolahku sudah berumur puluhan tahun dan memiliki banyak manfaat. Hampir semua bagian pohon jati dapat dijadikan atau diolah menjadi barang yang berguna dan berkualitas. Suatu ketika, guru penggerak di sekolahku mengadakan projek pemanfaatan pohon jati, yang melibatkan murid-murid di sekolahku. Dalam projek tersebut, aku dan teman-temanku dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompokku memiliki ide untuk membuat sabun dari ekstrak daun jati.


Sabun jati dibuat dari ekstrak daun jati yang berbahan dasar daun jati muda, yang masih berwarna hijau. Hal ini perlu diperhatikan, karena daun jati muda masih mengandung senyawa yang berguna sebagai antibakteri. Dikutip dari Indonesian Journal of Chemical Science, daun jati mengandung senyawa metabolit sekunder. Senyawa ini dimanfaatkan sebagai agen antibakteri. Analisis Senyawa metabolit sekunder dilakukan dengan uji fitokimia yang diperkuat dengan menggunakan uji spektrofotometer UV-Vis dan FTIR. Hasil analisis tersebut menunjukkan ekstrak daun jati mengandung senyawa flavonoid aktivitas antibakteri sabun ekstrak daun jati, zona hambat dengan konsentrasi 0,01% sebesar 15 mm; 0,02% sebesar 17 mm; 0,03% sebesar 19 mm ulasan ulasan untuk review bakteri Escherichia coli dan 0, 01% sebesar 15 mm; 0,02% untuk17 mm; 0,03% sebesar 19 mm ulasan untuk review bakteri Staphylococcus aureus.

Semakin besar konsentrasi ekstrak daun jati, maka semakin besar pula daya hambat pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, sabun ini cocok digunakan sebagai sabun cuci tangan karena dapat membunuh bakteri. Selain bisa dijadikan sabun, daun jati tersebut dimanfaatkan oleh kelompok lain menjadi tinta yang juga dihasilkan dari ekstrak daun jati. Scrap Book juga menjadi salah satu hasil dari pemanfaatan daun jati. Karena keberhasilan projek ini, guru penggerak sekolahku mengundang sekolah lain untuk memperlihatkan proses pembuatannya dan menyuarakan pemanfaatan dari pohon jati.

Hutan jati di SMA 110 juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekolah, terutama dalam menjalankan kegiatan yang ada. Contohnya, dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran diluar kelas, selain itu, karena tempatnya yang teduh juga digunakan sebagai tempat untuk kegiatan yang diselenggarakan sekolah, seperti seminar, dan acara lainnya. Halaman hutan jati yang luas, dimanfaatkan sebagai lahan parkir. Dengan adanya hutan jati, SMA 110 memiliki identitas sebagai salah satu sekolah di Jakarta yang memiliki hutan sekolah.

Pohon Jati juga memiliki banyak makna simbolis dan filosofis. Nama “Jati” berarti sejati atau kesejatian. Pohon Jati yang bersifat kuat, dan tahan dari hama, jamur, serta perubahan suhu dan cuaca, melambangkan keteguhan dalam hidup dan tak mudah terpengaruh oleh hal-hal tidak baik yang menerpa kehidupan. Hal ini mengajarkan agar warga sekolah menjadi pribadi yang tangguh dan berpendirian teguh dalam menghadapi konflik atau perbedaan yang akan datang. Pohon Jati yang bercorak penuh dengan goresan seni, melambangkan keberagaman karakter atau sifat, serta kemampuan dan kelebihan yang ada dalam diri masing-masing siswa-siswi di sekolahku. Karena murid-murid di sekolahku memiliki kemampuan, bakat, dan minat yang beragam.

Selanjutnya, pohon jati yang semakin tua, akan menghasilkan kualitas kayu yang semakin bagus. Ini sebagai lambang untuk seluruh warga sekolah, yang diharapkan ketika semakin bertambah usia, dapat berperilaku lebih dewasa, menjadi pribadi yang lebih berbesar hati, semakin bijaksana dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi, serta menjadi lebih berkualitas dalam menjalani kehidupnya. Karena dengan hidup yang lebih berkualitas, tentunya akan menjadi pribadi yang lebih berguna.

Hutan jati memiliki peran penting dalam banyak kegiatan yang terlaksana di sekolahku. Tentu karena banyaknya manfaat dari adanya hutan jati, hingga manfaat dari bagian-bagian pohon jati itu sendiri. Selain itu, makna filosofis dari pohon jati juga sangat menggambarkan banyak aspek kondisi kehidupan manusia. Karena hal itulah, adanya pohon jati dijadikan sebagai motivasi dan inspirasi hidup oleh warga sekolahku. Sangat banyak sekali manfaat dan nilai filosofis kehidupan yang ada pada pohon jati. Mulai dari setiap bagian pohon itu sendiri, hingga proses pertumbuhannya yang memerlukan proses panjang dan penuh tantangan. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi alasan, mengapa pohon jati turut berperan dalam kehidupan yang ada di sekolahku.

Dengan segala kelebihan, kegunaan, dan nilai kehidupan yang terkandung di dalam setiap proses kehidupan sebuah pohon jati, menjadikannya sebagai inspirasi jati diri sekolahku. Tentunya diharapkan seluruh warga sekolah terutama siswa-siswi SMAN 110 Jakarta, dapat menjadi manusia yang memiliki karakter kuat, tangguh, berkualitas, serta berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Layaknya karakter pohon jati, sekolahku akan terus tumbuh dan mengabdi untuk mendidik, agar dikenal karena menciptakan siswa-siswi yang berguna, berberkualitas, dan berkarakter.

Pengirim:
Dewi Rahmayati Juwita, siswa kelas XI-A, tahun pelajaran 2023-2024
NIS/NISN: 10230 / 0064366993

Tanggal Pengiriman:
07 Mei 2024

Tautan berkas:
Jati Diri Sekolahku Terinspirasi dari Pohon Jati

Lisensi berkas:
Attribution-NonCommercial-NoDerivs 4.0 International