Artikel ini dikirim dalam rangka mengikuti
lomba Jurnalistik FLS3N tahun 2025
wilayah Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara 2.
“Jangan berdoa agar hidupmu mudah, berdoalah
agar kamu menjadi manusia yang lebih kuat.” – Jhon F Kennedy
agar kamu menjadi manusia yang lebih kuat.” – Jhon F Kennedy
Dia adalah sebuah bintang di tengah gelap malam. Penampilannya selalu memukau dan selalu berhasil menjadi pusat perhatian, seolah-olah tidak ada cela di dalam dirinya. Matanya yang tajam dan suaranya yang lantang berhasil menjadikan dirinya menjadi tokoh utama. Namun banyak orang merasa penasaran dan berkata “Apa sebenarnya kisah dibalik punggung yang kokoh itu?”
Perkenalkan namanya adalah Venema Valentino, atau kerap disapa Valen. Ia adalah Wakil Ketua MPK SMA Negeri 110 Jakarta periode 2024/2025. Valen pada saat ini telah menduduki bangku kelas 11. Ia adalah seorang panutan untuk teman-temannya. Ia pintar dan juga bijaksana dalam kata maupun perbuatannya. “Siapa yang tidak mengenal Valen?” Jawabannya adalah tidak ada, seluruh murid pasti pernah mendengar namanya. Para murid tahu bahwa Valen selalu dikenal akan kepintarannya, kebijaksanaannya dan kesanggupannya dalam menjadi seorang pemimpin yang baik. Namun, tidakkah kalian bertanya-tanya, apa kisah di balik kesempurnaan yang dimiliki Valen pada saat ini?
Tahun 2024 adalah awal dari segalanya. Pada hari itu, sang surya malu-malu menampakkan dirinya. Burung-burung berkicau dan langit perlahan berubah menjadi biru terang. Langkah kaki yang menggetarkan tanah menunjukkan sikap antusias para murid untuk memasuki rumah kedua mereka, suara canda dan tawa memenuhi area sekolah itu. Di antara banyaknya insan yang melebur menjadi satu, terdapat seorang pemuda yang berjalan dengan langkah yang tegang, nafasnya yang tak beraturan, jantungnya yang berdetak kencang, dan kilat mata risau terpancar laksana lampu sorot. Pemuda itu ialah Venema Valentino, murid baru yang akan menjalankan pendidikan di sekolah barunya.
Lorong sekolah yang panjang menuntun langkah kaki Valen untuk terus berjalan, entah mengapa langkah kaki membawa dirinya masuk ke dalam ruang aula. Namun rupanya ruangan tersebut tidaklah kosong karena terdapat banyak sekali siswa dan siswi berkumpul di sana. Mereka semua adalah TIMPARA yakni Tim Paduan Suara SMA Negeri 110 Jakarta. Valen terkesima akan melodi suara yang serasa membisik di kupingnya dengan cara yang halus sehingga dirinya terbawa hanyut ke dalam alunan nada yang indah. Tetapi, ia merasa bahwa ia tidak hanya menjadi ‘penikmat’ saja, namun ia juga ingin menjadi ‘bagian’ dalam perjalanan TIMPARA.
(Tim Paduan Suara SMA Negeri 110 Jakarta)
“Jalan pada tanah tentunya tidak sepenuhnya mulus, karena pasti ada saja batu kerikil yang mengganggu prosesnya perjalanan”, itulah yang dialami oleh Valen pada masa-masa awal. Ragu seolah menyerang dirinya dalam diam. Tentunya ragu itulah yang menjadi penghambat utama dalam prosesnya untuk berkembang. “Saya awalnya ragu untuk mencoba mengikutinya” katanya. Valen merasa bahwa warna suaranya tidak akan menyatu dengan warna suara sesamanya. Namun apakah ia akhirnya menyerah? Tentu saja tidak.
Latihan adalah kata kunci yang dibutuhkan oleh Valen. Namun pada kenyataannya, hanya latihan saja tidaklah cukup karena harus disertai konsistensi di setiap prosesnya. Valen terus berlatih dengan konsisten pada saat berlangsungnya ekstrakurikuler maupun di luar kegiatan itu. Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil memang benar apa adanya. Warna suara yang dimilikinya semakin indah dan terdengar merdu melebur dengan warna suara yang lainnya. Tak hanya dalam bernyanyi, konsisten juga dapat membantunya untuk dapat menjadi siswa yang tekun akan melaksanakan tugas-tugasnya secara teratur dan tidak menunda-nunda.
Valen perlahan-lahan menjadi seseorang yang aktif dalam kegiatan bernyanyi. Para murid semakin mengenal siapa dirinya. Valen pun juga tahu bahwa paduan suara memerlukan kerja sama di dalamnya. Valen akan selalu menjadi penyemangat bagi teman-temannya yang merasakan lelah akan kerasnya latihan. Kebaikan yang dilakukan olehnya semakin membawa namanya menjadi hidup di SMAN 110 Jakarta. Pasang mata akan selalu menangkap keberadaannya. Sapaan-sapaan terus berdatangan kepadanya perlahan-lahan.
Dikarenakan hasil kerja keras yang nyata, Valen dan teman-teman TIMPARA berhasil membawa nama baik SMAN 110 Jakarta ke ranah perlombaan paduan suara bergengsi. Dalam prestasi sekolah, TIMPARA menjadi salah satu ekstrakurikuler pemberi piala terbanyak untuk sekolah.
(Kejuaraan yang diraih oleh TIMPARA - Valen baris depan 2 dari kiri)
Satu tahun telah berlalu dengan cepat, Valen telah menduduki bangku kelas sebelas, begitu pun juga namanya yang semakin hari semakin menjadi buah perbincangan. “Terkadang suatu hal yang tidak pernah terlintas di benak kita, dapat menjadi awal mula suatu perubahan besar”, mungkin kalimat inilah yang dapat mewakilkan keadaan Valen pada saat itu. Siapa sangka bahwa perubahan yang ia dapatkan dari kegiatan seni dapat membawanya ke ranah organisasi MPK. Memiliki jiwa tanggung jawab, kerja sama, serta mampu berpikir kritis, membantu Valen untuk menjadi salah satu pengurus inti MPK. “Saya juga tidak menyangka bahwa saya dapat menjadi bagian dari MPK itu sendiri” serunya.
(Poster Pemilihan Calon Ketua MPK SMAN 110 Jakarta 2024/2025)
Sebagai calon Ketua MPK, Valen tentunya membuat visi dan misi yang akan dijalankan untuk sekolah. Keyakinan dan kepercayaan diri yang kuat berhasil membantunya untuk berdiri di hadapan ratusan murid yang menatapi dirinya tanpa henti. Tidak ada nafas yang tak beraturan, tidak ada detak jantung yang menggema keras di dadanya, dan tidak ada kilat mata risau itu lagi. Semua telah tergantikan dengan jati dirinya yang baru. Melalui tutur bahasa yang tegas dan dapat meyakinkan para pendengarnya, Valen mendapatkan hasil pemungutan suara terbanyak urutan kedua yang resmi menjadikannya sebagai Wakil Ketua MPK masa bakti 2024/2025. Tentunya rasa syukur tak henti-hentinya terucap. Rupanya Valen, yakni murid baru yang pemalu telah berubah menjadi Wakil Ketua MPK yang siap melayani sekolah.
“Suatu masa tidak ada yang abadi”, suka cita tidak berjalan dalam waktu lama, Valen sadar akan suatu hal yakni, waktu padat akan keorganisasian dan projek sekolah datang menimpanya tanpa henti. Hal ini membuat Valen memutuskan untuk mengakhiri masanya di TIMPARA. Namun perpisahan bukan berarti untuk selamanya, Valen mungkin memang tidak lagi menjadi bagian TIMPARA, namun pengalaman dan ilmu yang ia dapat, akan selalu menemani setiap langkahnya. Ia tidak akan pernah lupa tentang TIMPARA dan segala isinya, tanpa mereka Valen tidak akan pernah bertemu versi terbaik dari dirinya.
“Di tengah gelapnya langit malam, di antarnya pasti ada bintang yang menjadi terang”, kesibukan berorganisasi di sekolah tidak menjadi penghalang utama bagi Valen untuk terus berkarya dan mencetak prestasi untuk sekolah. Pada Jumat 13 Juni 2025, Valen dan teman-teman berhasil memenangkan kompetisi School Reinventing Cities Tahun 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan C40 Cities dan Minecraft Education. Sepulbuiders -tim Valen- berhasil meraih posisi 3 besar.
Sanjung-sanjungan, rasa bangga, dan rasa haru, tidak henti-hentinya mengelilingi mereka. Apa yang telah Valen dan teman-teman lakukan berhasil membawa nama baik SMAN 110 Jakarta semakin dikenal dengan luas. “Saya bersyukur karena telah mengikuti lomba ini, ide-ide kreatif yang dimiliki saya tertuang dengan bebas dalam perlombaan ini dan tentunya saya mendapatkan banyak pengetahuan mendalam tentang Minecraft” ujar Valen.
(Dokumentasi proses berlangsungnya lomba dan kejuaraan yang diraih oleh Sepulbuiders)
Kisah Valen menyadarkan saya akan suatu hal, yakni perubahan besar dalam hidup rupanya datang dari hal-hal yang tidak terduga, seperti seni. Mungkin orang-orang mengenal seni karena tentang keindahan dan estetikanya. Namun, rupanya dalam kehidupan Valen, seni berperan besar dalam menemukan versi terbaik dari dirinya, seni juga dapat membantu Valen untuk menggali setiap ide – ide kreatif yang dimiliki olehnya. Prestasi terbaru yang berhasil ia gapai cukup mengejutkan saya karena rupanya ia juga memiliki keahlian dalam bermain gim, ini menunjukkan bahwa Valen tidak hanya fokus dalam bidang pembelajaran, tetapi ia juga memberikan dirinya kesempatan untuk berkembang melalui sebuah permainan.
Seni bukan hanya soal menyanyi, menari, menggambar, menyanyi, namun seni juga tentang kerja sama antara satu sama lain, keyakinan untuk melakukan sesuatu, dan konsisten untuk terus berkembang seiring jalannya waktu. Melalui kisah ini dinyatakan bahwa seni dapat berpengaruh besar terhadap perkembangan generasi muda Indonesia ke depannya.
(Proses wawancara dengan narasumber)
Pengirim:
Kiara Paulina Caroline Manurung
Siswa kelas X-C, tahun pelajaran 2024-2025
NIS/NISN: 10833 / 0089050519
Tanggal Pengiriman:
19 Juni 2025
Tautan berkas:
Yang Awalnya Hanya Keraguan Berubah Menjadi Pembaharuab
Lisensi berkas:
Attribution-NonCommercial-NoDerivs 4.0 International