Pendidikan tidak selalu diperoleh dari lembaga formal, yang banyak kita ketahui. Bila mendengar kata “pendidikan”, selalu identik dengan sekolah, perguruan tinggi, lembaga formal dll. Padahal bila kita mengacu dari kata “pendidikan” menurut KBBI, ia merupakan proses perubahan dari belum baik menjadi baik, dari tidak tahu menjadi tahu, dari gelap menjadi terang.
Kejadian luar biasa yang sekarang sedang dialami oleh masyarakat Indonesia dan hampir sebagian dunia adalah wabah Covid-19. Ini pun bentuk pendidikan, pembelajaran dari suatu hal. Apa itu Covid -19? Bagaimana cara penyebaran dan penanggulangannya? Ini hal baru yang dari ketidaktahuan menjadi pengetahuan dan ilmu baru. Covid-19 ini mendidik kita banyak hal. Dari berbagai segi dan aspek kehidupan.
Segi kesehatan
Dalam Hardiknas 2020, Menteri Pendidikan, Bapak Nadiem Anwar Makarim pun menyampaikan “Belajar dari Covid -19”. Pandemi ini mendidik kita untuk lebih aware dengan sanitasi lingkungan yang baik, pengendalian penyakit infeksi (menular) di tengah masyarakat. Kita sebagai masyarakat sering kali tanpa sadar telah lalai dalam menjaga lingkungan, mencuci tangan ketika hendak ingin makan dll. Terkadang menerima ilmu pengetahuan tanpa praktik akan berdampak sia-sia ketika mempelajarinya. Dengan wabah ini membuat kita langsung memahami dan mempraktikkannya.
Segi Sosial Ekonomi
Covid-19 ini mendidik kita untuk ta’awun sosial atau tolong menolong, membantu masyarakat yang terkena dampak dari wabah ini, seperti banyaknya masyarakat yang peduli dengan menggalang donasi atau bantuan sembako.
Sektor Pendidikan
Di dalam pendidikan formal, kita terbiasa melibatkan banyak kegiatan fisik yang bersifat rutin, seperti KBM di kelas, seminar maupun diklat-diklat dll. Penerapan metode online learning (e-learning) berbasis web atau aplikasi bisa bersifat borderless dan lebih interaktif. Inilah yang memungkinkan aktivitas pembelajaran dan perkuliahan bisa dilakukan secara efektif dan efisien.
Segi Spiritual
Fenomena ini mendidik kita untuk bisa lebih mengingat sang Pencipta karena kita terlalu sibuk dan terbelenggu dengan duniawi. Covid-19 ini inshaAllah akan berlalu, tetapi apakah pesannya sampai ke diri kita? Apakah ini bentuk kasih sayang Allah, sang maha kuasa atau bentuk azab dari Sang Khalik? Kedua-duanya adalah bentuk cinta sang Pencipta kepada kita semua.
Kejadian ini adalah bentuk pendewasaan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik. Tanpa diatur kejadian ini terjadi di bulan suci Ramadhan, semoga kita pun akan kembali fitrah. Dan semoga Covid-19 ini berhasil men-training kita, menyampaikan misinya yaitu menjadikan hamba-hamba yang takwa dan taat kepadaNYa.
*) Tulisan singkat yang terlintas sesaat oleh ????
*) Save hati agar tidak ter Lockdown dan ter PSBB dari hal duniawi.
Pengirim:
Andi Fitri, S.S., Guru Mapel Bahasa Jepang SMAN 110
Tanggal Pengiriman:
04 Mei 2020
Lisensi berkas:
Attribution-NonCommercial-NoDerivs 4.0 International